Love is Journey

Senin, 06 Juni 2016

Celoteh Kecil Rinjani

Masa kecil aku habiskan di tengah keterbatasan informasi, bagai membumi dalam palung terdalam keterbatasan pengetahuan.  Wajar bila saat itu aku tak mengerti keadaan luar sana, tak tahu teriknya matahari pantai, tak tahu juga dinginnya udara ketinggian. Sarana yang bisa menghiburku dengan informasi hanyalah Televisi dan Atlas kecilku, mereka berdualah yang menjadi teman setia kala waktu sekolah telah selesai.

Berawal dari sebuah tayangan televisi yang menunjukan keindahan Gunung Rinjani di Lombok sana, aku tertegun dengan keindahannya. Ya, walau hanya sekedar melihat dari balik layar kaca, tapi angan ini melayang serasa dekat dan nyata. Setiap hari aku membuka Atlas, menghafalkan jalan, memprediksi seberapa banyak nafas yang harus aku kumpulkan agar bisa sampai di puncak keindahannya. Memang, ini mimpi seorang anak SMP, yang mungkin hanya akan jadi angan atau asa belaka terlindas oleh konsistensi waktu.

Tapi kawan, percayakah kalian jika selang tujuh tahun kemudian aku bisa berdiri disana! Di tempat paling indah yang pernah aku kunjungi, di bukit yang menari-nari senja di ufuknya, di puncak yang membiru luas atapnya, dengan tanah lembut nun subur membasuhnya.
Berakar dari keberanian bermimpi, sudah seharusnya aku berterimakasih pada masa kecilku. Yang sudah menanam investasi kenyataan masa depan di alam bawah sadarku. Aku rindu masa kecilku, aku rindu keberanianku, aku rindu Imajinasiku, untukmu wahai jiwaku, belajarlah dari jiwa kecilku, agar fluktuasi mimpimu tak tergilas konsistensi waktu.


Informasi Transportasi dan Biaya ke Rinjani
Bandung – Lempuyangan (Kereta Kahuripan) Rp. 86.000
Lempuyangan – Banyuwangi (Kereta Sri Tanjung) Rp. 96.000
Banyuwangi (pelabuhan Ketapang) – Bali (Gilimanuk) Rp. 7.000
Gilimanuk – padangbai (Bus) Rp. 40.000
Padangbai – Lembar (Kapal Ferry) Rp. 40.000
Lembar – Aikmel (mobil elf) Rp. 35.000

Pasar Aikmel – Sembalun (Pickup) Rp. 25.000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar